Bitcoin Berdarah-darah, Ada Apa?

Bitcoin Berdarah-darah, Ada Apa? - GenPI.co
Harga Bitcoin terus merosot. (Foto: Antara)

GenPI.co - Mengakhiri 2021 keberuntungan tak berpihak pada Bitcoin. Aset kripto dengan nilai ratusan juta ini terseok-seok.

Dalam perdagangan bursa kripto sepanjang November, bitcoin berdarah-darah alias tanda merah. Sepertinya mata uang digital ini gagal penuhi target.

Dalam sebuah kesempatan, analisis PlanB diundang sebagai bintang tamu sebuah acara podcast yang dipandu oleh Stephan Livera.

BACA JUGA:  Kripto Cardano Cetak Rekor, Tetapi Harganya Tekor

Selama episode, PlanB menjelaskan bagaimana sang analisis memilih model prediksi yang diterapkan untuk harga Bitcoin di masa depan.

PlanB mengungkapkan, jika dia menggunakan 3 model sekaligus, yang terdiri dari S2F sebagai fundamental model, floor model untuk meraba-raba harganya, serta beberapa model on-chain lainnya.

BACA JUGA:  Koin Kripto Receh Meroket, Trader Kaya Mendadak

“Aku melihatnya sebagai sesuatu yang aneh. Harga Bitcoin akan tenggelam menjelang akhir tahun ini, prediksi floor model pun akan rusak.” Jelas sang analis.

Dia kemudian menambahkan, “Sepertinya itu adalah sinyal bagi saya dan investor bahwa sesuatu sedang terjadi, karena ini belum terjadi dalam 10 tahun terakhir.”.

BACA JUGA:  Koin Kripto Hari Ini, MATIC dan SOL Perkasa

Sementara para analis lain justru menyimpulkan, bahwa penurunan harga Bitcoin dalam beberapa minggu terakhir terjadi karena kehadiran token Omicron yang memiliki nama serupa dengan varian COVID-19 terbaru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya