
"Eh, kamu bukan keluarga kami. Kamu hanya orang yang melahirkan cucuku," sahut ibu mertuaku.
Aku hanya bisa pergi ke kamar dan lagi-lagi meratapi nasibku.
BACA JUGA: Kisah Cintaku Selama 8 Tahun Kandas Gara-gara Orang Ketiga
"Sungguh malangnya aku," dalam hati.
Untuk saat ini, aku memiliki tekad yang bulat untuk pergi dari rumah hantu itu. Aku sudah menyiapkan semua, hingga dokumen perceraian.
Aku tidak mengurusi suami dan ibu mertuaku. Bahkan, aku pasrah anakku diambil mereka karena tak ingin hidup seperti itu lagi.
Malam itu, aku memutuskan untuk benar-benar pergi tanpa membawa anakku. Akhirnya, aku bisa keluar dari pagar besar itu tanpa sepengetahuan mereka.
Saat ini aku sudah pulang ke kampung halaman dan menjadi pedagang di pasar membantu orang tua. Ternyata, aku sangat bersyukur hidup seperti ini bersama orang tuaku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News