Aku Menantang Ombak di Lautan, Istri Digoyang Mantan Tanpa Ampun

Aku Menantang Ombak di Lautan, Istri Digoyang Mantan Tanpa Ampun - GenPI.co
Ilustrasi sepasang suami istri. (Foto: Freepik)

GenPI.co - Bekerja sebagai seorang kapten kapal merupakan impianku sejak kecil. Banyak hal menyenangkan sekaligus menyedihkan yang aku rasakan.

Senang karena bisa bekerja sesuai keinginan. Namun, sedih karena harus meninggalkan istri tercinta berbulan-bulan.

Ya, waktu sekali berlayar memang cukup lama. Bahkan, aku pernah meninggalkan istriku Mai selama tiga bulan.

BACA JUGA:  Pengamat Kuliti Sutiyoso Gabung ke Nasdem

Rasa rindu sering kali datang menghampiri. Namun, aku hanya bisa menghubungi Mai saat kapal sedang bersandar.

Sebab, sangat sulit mendapat sinyal saat kapal tengah berlayar. Tentu itu menjadi risiko dari pekerjaanku.

BACA JUGA:  Jiwa Amien Rais Bergetar Saat Mengumumkan Kasus Laskar FPI

Saat ini, aku sudah di kapal selama hampir dua bulan. Lautan biru yang tak berujung jadi pemandanganku setiap hari.

Untungnya, beberapa hari lagi, pekerjaanku akan selesai. Artinya, aku bisa pulang dan bertemu istri tercintaku.

BACA JUGA:  Pernyataan Luhut Pandjaitan Soal Covid-19, Ada Kabar Baik

Singkat cerita, tugasku di kapal sudah selesai. Aku pun langsung memutuskan untuk pulang ke rumah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya