
“Iya, Insya Allah tahun depan kita bisa kembali normal,” katanya.
Aku tahu Ayah juga rindu dengan Kakek dan Nenek, namun yang paling penting dari keadaan ini adalah menahan diri dan menjaga kesehatan.
“Sayang, kamu harus berempati kepada nakes yang sedang bekerja menangani para pasien covid-19 di luar sana,” ujar Ayah.
BACA JUGA: Malam Iduladha, Jet Tempur Israel Tebar Teror di Langit Suriah
“Itu benar, kita di rumah saja ya sayang.” kata Ibu sambil menghampiri aku dengan sepiring opor ayam.
Sambil menyantap opor ayam buatan Ibu, kami pun merefleksikan diri bersama di rumah. Ayah mengatakan bahwa saat ini pemerintah juga sednag gencar menangani pandemi yang tak kunjung henti.
BACA JUGA: Panduan Tata Cara Salat Iduladha di Rumah dan Bacaannya
“Nanti kalau sudah normal kita pergi ke rumah Nenek ya,” kata Ayah.
“Kapan itu Ayah,” tanyaku.
“Nanti kalau presiden sudah ganti,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News