
Aku sudah deg-degan sekali. Sangat takut bahkan gemetaran.
"Sayang, aku kenapa? Aku takut sekali," kataku.
"Sekarang kita periksa ke dokter kandungan, ya. Untuk memastikan ini baik-baik saja," kata Arya.
BACA JUGA: Azab Istri Egois, Sang Suami Direnggut Maut
Tiba di dokter kandungan, ternyata aku hamil. Aku dan Arya bingung dan sangat sedih, terlebih kami harus kehilangan masa depan dan harapan orang tua kami pun pupus.
Setelah pulang, Arya pun seakan menghilang. Dia pindah kos, bahkan aku tidak pernah melihatnya lagi di kampus.
BACA JUGA: Pedang Calon Suami Kecil, Aku Kurang Puas
Arya aku tunggu-tunggu hingga empat bulan. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah, memberanikan diri bersujud di kaki ayah dan ibuku.
"Ma, Pah, maafkan aku. Aku sudah mengandung," kataku bersuara lirih.
Betapa terkejudnya mereka. Papah sampai banting handphonenya karena marah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News