
Suasana di sini benar-benar sepi. Hanya beberapa orang saja yang mendaki bersamaan, tetapi sepertinya mereka mendirikan tenda di pos yang lain.
Di pos ini hanya ada empat tenda saja di tengah sabana yang cukup luas.
Kami pun memutuskan tidur lebih cepat agar besok bisa mendaki lebih pagi.
BACA JUGA: Merinding! Kisah Horor Prilly Latuconsina Berlanjut di Danur 4
Namun, tidur dengan pakaian sedikit basah membuat badanku tak enak, aku sering terbangun sendiri karena begitu dingin.
Di saat terbangun inilah, aku mendengar hal yang tak ingin aku dengar lagi.
BACA JUGA: Pacar Deddy Corbuzier Mendadak Muntah, Sebut Halloween Terhoror
Tiba-tiba ada suara langkah kaki di depan tenda kami. Awalnya aku menyangka ada pendaki lain yang baru sampai.
Aku sedikit bangun dan ingin menyapa, tetapi mataku kemudian terbelalak saat menyadari suara kaki itu tanpa ditemani sorot senter.
"Tidak mungkin ada pendaki berjalan di malam hari tanpa senter," pikirku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News