Terkulai Lemas, Roni Puas Membuatku Berkeringat Deras

Terkulai Lemas, Roni Puas Membuatku Berkeringat Deras - GenPI.co
Ilustrasi wanita bersepeda (Foto: Shutterstock)

Sesampainya di sana, dia ternyata sudah bersiap di depan rumahnya dengan outfit lengkap dan sepedanya yang berwarna hitam.

Roni membantuku menurunkan sepeda dari mobil dan kami langsung bersepeda berdua.

“Udah lama nggak sepedaan, nih, Ron. Deket-deket aja, ya,” ucapku ke Roni.

BACA JUGA:  Punggungku Memerah karena Ulah Mertua, Suami Marah-marah

“Jangan lemah, deh. Kita sepedaan sampai matahari mulai panas pokoknya,” jawabnya sambil tertawa.

Aku hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Pasalnya, saat itu jam masih menunjukkan pukul lima pagi.

BACA JUGA:  Terbiasa di Luar, Bapak Mertua Menolak untuk di Dalam Saja

Artinya, masih cukup lama hingga matahari keluar dan bersinar terik.

Awalnya kami bersepeda dengan santai. Namun, Roni mulai mempercepat kayuhannya sedikit demi sedikit.

Tanpa sadar, tiba-tiba kami sudah berada di tempat yang cukup jauh dari rumah Roni. Kurang lebih 15 kilometer jaraknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya