"Tapi, kan, rumahnya kecil yah. Lagian aku takut sendirian," ucapku.
"Kakek, kan, sayang banget sama kamu. Kamu mau yah rawat rumahnya? Biar kakek senang," ucapnya.
Kini, aku tinggal sendirian di rumah. Aku sudah merapikan setiap sudut rumah tingga tertata rapi dan bersih.
BACA JUGA: Cerita Horor Gunung Pangrango: Menegur 3 Pendaki Tanpa Wajah
Aku juga tidak memindahkan barang-barang antik yang ada di rumah ini.
Karena aku merasa sedikit takut untuk menyentuh bahkan memindahkan barang-barang itu.
BACA JUGA: Kuntilanak Merah Merintih di Meja Dapur, Bayangannya Mengikutiku
Di sebuah sudut, ada sebuah patung berbentuk burung hantu. Terkadang aku merasa patung itu hidup.
Entah kenapa aku selalu merinding dan tidak nyaman tinggal di tempat ini. Walaupun sudah bersih, tapi hawanya tetap menyeramkan.
BACA JUGA: Pocong Pohon Bambu Mengikutiku Sampai Teras, Ibuku Terperangah!
Pada suatu hari, aku menemukan sebuah surat di dalam lemari peninggalan kakekku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News