Aku dan Pacarnya Terpergok Main di Belakang, Sahabat Marah Besar

Aku dan Pacarnya Terpergok Main di Belakang, Sahabat Marah Besar - GenPI.co
Ilustrasi bermain di belakang (Foto: Elements Envarto)

Bersamanya aku tenang dan bisa tertawa. Dialah yang menjadi lentera dalam hidupku. Dia sendiri juga terlihat bahagia jika berada di dekatku. Entah bagaimana perasaannya yang sesungguhnya terhadapku. Bisa jadi dia menganggapku sebatas teman dekat juga, atau mungkin lebih. 

Tapi aku takut. Ternyata juga dia memberikan sorot hangatnya itu bukan untukku saja. Rena kini terlihat lebih ceria dari biasanya, karena Evan juga memberikan sorot hangat itu untuknya.

Dalam semua kisahnya, Rena bercerita bahwa sepertinya Evan mencoba mengembalikkan kenangan-kenangan indah mereka di tahun pertama. Bahwa sepertinya bunga mereka mekar kembali.

BACA JUGA:  Trauma Ditinggal Istri, Ayah Mertua Hobi Main di Belakang

Aku menangis. Aku bingung. Aku sedih. Aku kembali dihadapkan pada cerita pahit itu. Aku kembali diharuskan untuk menunggu. Aku tak ingin menyakiti siapapun.

Hingga akhirnya, aku memantapkan hatiku bahwa aku memang benar-benar menyayangi Evan, yang juga disayangi oleh sahabatku.

BACA JUGA:  Besar dan Kokoh, Tongkat Milik Menantu Membuatku Berbinar-binar

Detik-detik terakhir menjelang kelulusan, aku memberanikan diri untuk menyampaikan perasaanku padanya. Hanya kami berdua yang tahu.

Wajahnya terlihat sedih saat aku mengatakan semuanya. Aku terisak dan dia mendekapku. Perasaanku waktu itu campur aduk. Lega karena bebanku telah terangkat. 

Jantungku tersentak. Ketika dari balik bahu Evan, ku lihat Rena menangis melihat kami berdua. Segera ku lepaskan tangan-tangan yang merengkuhku.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya