Biasanya Ramadan di Indonesia pasti semarak. Aku masih ingat soal budaya ngabuburit sebelum berbuka, mencari takjil di pinggir jalan, buka puasa bersama alumni sekolah, hingga salat tarawih bersama di masjid.
Namun, kegiatan-kegiatan itu sulit ditemui di sini.
“Ngabuburit itu enggak ada. Salat tarawih juga agak sulit berjemaah, kecuali ada komunitas muslim yang mengadakannya,” ucap Maryo.
BACA JUGA: Ramadan di Turki, Ragil Kurniawati Puasa Selama 17 Jam
Aku benar-benar rindu suasa saat Ramadan, terutama soal takjil.
Di Indonesia, aku biasa berbuka puasa dengan takjil kolak, lalu melanjutkannya dengan meminum cincau dan kolang-kaling.
BACA JUGA: Ramadan di Qatar, Luthfaldi Idfar Sulit Mendapatkan Nasi Padang
Meskipun demikian, aku cukup beruntung, karena di sini aku dekat dengan komunitas muslim Turki di Italia. Aku jadi belajar hal baru soal bagaimana budaya orang-orang Turki saat Ramadan.
Ada hal yang unik sebenarnya dari interaksi dengan mereka. Saat berbuka puasa, aku kira orang Turki akan memakan kebab.
BACA JUGA: Jalani Ramadan di Jerman, Aku Kangen Takjil dan Suara Azan
Namun, ternyata mereka juga punya makanan khas saat Ramadan. Mereka biasanya akan menyantap ayam dan daging-dagingan berbumbu khas untuk buka puasa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News