“Iya,” jawab Dian.
Dian memang seperti itu. Dia tidak berpikir dua kali ketika hendak mengeluarkan kata-kata dari bibirnya.
Aku melenguh. Sialan. Batinku. Aku menatap matanya dengan tajam. Dian menatapku. Kami beradu pandang.
BACA JUGA: Kisah Cintaku Bersemi di Konser Musik
Lain waktu, kami kembali membicarakan isi hati. Kumantapkan niatku. Ini yang terakhir. Kalau ditolak, aku mundur.
Dian mengangguk saat aku memintanya menjadi pacarku. Deg. Jantungku bertalu-talu. Rasanya seperti genderang.
BACA JUGA: Kisah Cintaku, Aku Memintanya Langsung kepada Mamanya
Setelah hampir dua tahun mendekatinya, aku bisa memilikinya. Minimal dia maju menjadi pacarku. Aku belum berpikir panjang.
Usiaku masih 26 tahun. Aku belum memiliki rencana menikah. Dian pun sama. Dia terpaut dua tahun di bawahku.
BACA JUGA: Kisah Cintaku dan Pacarku Seperti Roller Coaster
Namun, perjalanan kami tidak mulus. Kisah cintaku dengannya selalu dipenuhi jalan berliku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News