.webp)
Saat itu yang bertahan di kolam hanya aku sendirian.
Tiba-tiba, hujan turun sangat deras, aku pun memutuskan untuk meneduh di warung milik Nining.
Nining menyambutku dengan teh hangat tanpa gula.
Kami banyak bercerita, tentang cinta, kehidupan rumah tangga, dan masih banyak lagi.
Tiba-tiba, suara petir mengagetkan kami berdua, Nining langsung refleks memeluk tubuhku dengan erat.
"Aku takut mas," bisik Nining.
Entah apa yang terjadi saat itu, bibir kami tiba-tiba sudah saling berpelukan.
Dengan mesra, Nining memainkan lidahnya sembari menatap mataku.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News