Gadis Seksi Itu Minta Tambah Batang, Wah Nikmatnya

Gadis Seksi Itu Minta Tambah Batang, Wah Nikmatnya - GenPI.co
Ilustrasi gadis. Foto: Freepik

GenPI.co - Namaku adalah Ojan, usiaku 24 tahun. Pekerjaanku sehari-hari sebagai tukang kayu di perusahaan mebel sederhana.

Aku tinggal tak jauh dari tempatku bekerja. Di sana aku sendiri menjalani hidup dan bertetangga dengan rukun.

BACA JUGATanpa Sengaja, Janda Idaman di Kantor Berhasil Aku Taklukkan

Lingkunganku terkenal dengan sebutan Desa Merah. Ya, merah yang berarti berani itu tidaklah sembarangan.

Sebab, penduduk di sini sangat berani dalam mengambil keputusan hidup.

Bagaimana tidak, anak gadis berusia belasan tahun sudah memilih berkeluarga dan memiliki momongan.

Hal tersebut terjadi lantaran tradisi dari turun-temurun, yang mana gadis berusia 17 tahun harus segera melepas masa gadisnya.

Aku tinggal di sini lantaran rekomendasi dari keluargaku. Aku tidak mengerti maksud mereka.

Akan tetapi, suatu hari setelah pulang bekerja aku menemukan jawabannya.

Kala itu, aku bertemu dengan gadis bernama Nadisa, masih bertetangga denganku.

Dia berparas cantik dengan tubuh yang menggoda di usianya yang masih muda.

Saat itu, aku terkejut ketika dia memanggilku yang sedang berjalan menuju rumah.

"Mas Ojan, ya? Bisa ke sini sebentar enggak?" sapanya sembari melambaikan tangan pada ku.

Ketika melihatnya, mataku tak sanggup berpaling dari wajahnya yang mempesona.

Aku terdiam sesaat sebelum tangannya menyentuh pundakku.

"Oh, iya Nadisa, ada yang bisa aku bantu?" tanyaku dengan perasaan gugup.

"Ini mas, aku lagi ada masalah soal tradisi di desa ini. Aku rasa Mas Ojan bisa bantu aku," jawabnya dengan mata memohon.

Lantas, aku pun kembali terdiam dan berusaha menjernihkan pikiranku yang mulai kacau membayangkan tradisi tersebut.

Tanpa menunggu jawabanku, Nadisa meraih tanganku dan membawaku ke dalam rumahnya.

Aku dibuat bingung dengan kejadian langka ini, apalagi aku sedikit tahu tentang tradisi itu.

Tiba-tiba, Nadisa berjalan ke arahku dengan membawa satu batang pohon.

"Mas boleh minta tolong masukin batang ini enggak ke lubang itu," ujarnya sambil menunjuk.

"Oh, iya boleh, sini aku bantuin," kataku.

Ternyata, batang kayu itu tidak cukup untuk menutup lubang tersebut, sehingga membutuhkan satu batang lagi.

"Mas, aku minta batang lagi ada enggak?," tanya Nadisa.

"Ada, pakai batangku dulu ya," sahutku.

BACA JUGACinta Terlarang, Aku Hamil Dengan Sahabatku

"Iya, boleh mas, yuk bareng-bareng masukinnya. Aah akhirnya masuk juga ya mas," ujarnya sambil menghela napas. (Langgeng)

Simak video berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya