Kepala Desa Janda Itu Buat Dengkul Aku Lemas

Kepala Desa Janda Itu Buat Dengkul Aku Lemas - GenPI.co
Ilustrasi sepasang kekasih. (Freepik)

Setiap kali aku mengobrol dengannya, matanya tidak melihatku, tetapi justru ke belakangku. Seolah, ada sosok lain di belakangku.

Namun, belum sempat aku bertanya soal hal itu, seorang penduduk desa yang tua renta mendekatiku.

“Nak, hati-hati dengan Bu Lurah. Dia bukan mengincar kami, tetapi sosok yang di dekatmu. Jika kamu terlena, bisa berbahaya,” katanya.

Aku merinding dibuatnya. Dengkul rasanya lemas. Mengapa dia bisa tahu? Ah, sudahlah, aku tak ingin berburuk sangka. Aku lanjutkan langkah kakiku ke rumah Ine.

Malam itu, seperti biasa aku membuka pintu depan rumahnya. Namun, secara mengejutkan, Ine langsung menubrukku. Dia lalu memaksaku untuk melakukan begituan. Aku yang diliputi rasa bingung dan ingin pun mengiyakan.

“Jadi, itu cerita legenda di desa ini. Sejak saat itu, laki-laki dan wanita di desa ini tidak lagi memisahkan diri. Semua boleh hidup di satu rumah yang sama, syaratnya hanya sudah menikah,” kata Andri, seorang kepala desa yang menyambut tim KKN kami.

Kisah itu pula yang membuat aku dan tim KKN memilih desa ini menjadi tempat berbakti. Sebab, desa ini punya kisah mistis yang layak untuk disebarluaskan. Bahkan, desa ini bisa menjadi wisata kuliner yang menarik.

BACA JUGA: Politikus Demokrat Sindir Kubu Moeldoko, Partai Gagal Kudeta

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya