BACA JUGA: Kemudi Mobilku Disetir Masa Lalu
Aku masih merasa heran, Mas Yongki rela menempuh 7 jam perjalanan hanya untuk meminta jatah kepadaku.
Namun, aku tak terlalu memikirkannya, toh, sudah menjadi tugasku untuk melayaninya.
Hari pun berjalan seperti biasanya dan tak terasa, sudah satu bulan terlewatkan.
Artinya, Mas Yongki akan pulang ke rumah malam ini.
"Assalamualaikum, mas pulang dik," teriak Mas Yongki di depan pintu.
"Waalaikumsalam mas," kataku sembari mencium tangan Mas Yongki.
Kami berdua pun masuk dan duduk di sofa depan televisi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News