Ramadan di Jepang: Puasa Lebih Lama, Aku Harus Jaga Mata

Ramadan di Jepang: Puasa Lebih Lama, Aku Harus Jaga Mata - GenPI.co
Gilang. Foto: Instagram/senpaifuoka

Oleh sebab itu, aku memutuskan tidak meninggalkan dia sendirian dan memutuskan untuk tinggal di Jepang bersamanya.

Ramadan di Jepang berbeda sekali dengan di Indonesia. Suasana Ramadan di sini sangat biasa saja.

Tidak seperti di tanah air yang memiliki semangat dan semarak Ramadan luar biasa ramai.

Oh, iya, berpuasa di Jepang sangat bergantung pada rentang waktu musim.

Kalau musim panas, muslim di Jepang biasanya berpuasa hingga 16 jam. Akan tetapi, hal itu tidak menyurutkan semangatku berpuasa.

Sebab, ketika musim dingin, azan Maghrib akan datang lebih cepat. He he he.

Untuk April ini, Jepang masih memasuki musim semi. Oleh karena itu azan Subuh jatuh pada jam setengah 4 pagi.

Magrib pada pukul 18 lewat 17 waktu kota Yokohama. Aku rindu sekali dengan suasana ramadan di tanah air, terutama momen berkumpul dengan keluarga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya