Selain itu, data survei aktivitas sektor manufaktur dan jasa AS pada Juli 2021 dirilis di bawah ekspektasi pasar. Data turun menunjukkan kondisi ekonomi AS belum stabil akibat meningkatnya kasus covid-19.
Lemahnya data tersebut, ujar Ariston, dinilai pelaku pasar tidak mendukung isu tapering pada akhir tahun ini.
“Selain itu dari dalam negeri, penguatan rupiah juga akan didukung oleh PPKM yang sudah diturunkan di beberapa daerah pusat ekonomi seperti Jabodetabek, Surabaya, dan kabupaten/kota lainnya di Jawa dan Bali. Pelonggaran PPKM meningkatkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat," beber Ariston.
BACA JUGA: Selamat Pagi Ladies! Harga Emas Antam Hari Ini Naiknya Wow Banget
Seperti diketahui, Presiden Jokowi mengumumkan penurunan tingkat PPKM di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) menjadi level 3 mulai 24-30 Agustus 2021.
Sebelumnya pemerintah menerapkan PPKM Darurat di Jawa dan Bali pada 3-25 Juli 2021, PPKM Level 1-4 pada 26 Juli-9 Agustus 2021. Wilayah Jabodetabek sejak 26 Juli hingga 16 Agustus 2021 masih berada di PPKM Level 4. (*)
BACA JUGA: Transaksi Kripto Bitcoin Cs Makin Mudah Aja, Ini Buktinya
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News