Sempat Terpuruk, Ekspor Salak Sleman Kembali Menggeliat

Sempat Terpuruk, Ekspor Salak Sleman Kembali Menggeliat - GenPI.co
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa melepas ekspor salak pondoh Sleman ke Kamboja, Kamis 26 Agustus 2021. (Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkab Sleman)

GenPI.co - Petani di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali mengekspor salak pondoh setelah terhenti karena berbagai kendala.

Ketua Paguyuban Petani Salak Pondoh yang tergabung pada CV Mitra Turindo Suroto mengatakan ekspor salak sempat terhenti akibat terjadinya pandemi Covid-19.

“Kali ini ekspor salak dengan tujuan Kamboja,” katanya di Sleman, Jumat (27/8).

BACA JUGA:  Mal Berhasil Beroperasi, Sleman Ajukan Izin Uji Coba Wisata

Suroto mengatakan ekspor salak sudah dilakukan sejak 2017 sebanyak 150 ton. Kemudian pada 2018 meningkat 350 ton dan 2019 mampu mengekspor 650 ton.

"Ekspor buah salak menurun menjadi 160 ton saja pada 2020 karena terkendala terbatasnya transportasi untuk ekspor dan perlahan pada 2021 sudah bisa melalui jalur laut," ujarnya.

BACA JUGA:  PPKM Level 4, Mal di Sleman Mulai Uji Coba Operasional

Suroto menyebut pada 2021 ini perlahan bisa kembali mengekspor salak ke Kamboja sebanyak 5 ton per minggu dengan kapal laut.

"Harapannya jalur udara segera dibuka sehingga ekspor dapat meningkat kembali," tuturnya.

BACA JUGA:  Akhir September, Sleman Targetkan 80 Persen Warga Sudah Divaksin

Suroto mengatakan, selain kendala transportasi, kendala lainnya dalam pemenuhan kebutuhan ekspor adalah semangat petani salak yang mulai menurun di Kabupaten Sleman.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya