GenPI.co 
"Kami khawatir tentang peralihan dari harga produsen ke harga konsumen," kata Zhiwei Zhang, Kepala Ekonom di Pinpoint Asset Management, dalam sebuah catatan dilansir dari Reuters.
Dia memprediksi, harga konsumen kemungkinan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Karena perusahaan menghadapi persediaan yang menipis, dan dipaksa untuk membebankan biaya yang lebih tinggi kepada pelanggan.
BACA JUGA: Inflasi AS Menggila Bikin Logam Mulia Mahal, Harga Emas Antam?
Apakah kondisi akan merembet ke Indonesia, Direktur Center of Economic and Law Studies atau Celios Bhima Yudhistira angkat bicara.
“Inflasi di China bisa memiliki transmisi ke ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek,” kata Bhima Yudhistira kepada GenPI.co, Sabtu (13/11).
BACA JUGA: Mendadak Sultan, Tajir Melintir Karena Kripto Anjing Shiba Inu
Dikemukakan dia, mahalnya harga kebutuhan pokok, bahan baku dan harga energi akan memengaruhi harga jual barang barang impor asal China.
“Sedikit saja ada penyesuaian harga, maka produsen di China akan meneruskan harga yang lebih mahal ke konsumen di Indonesia,” Ujar Bhima.
BACA JUGA: Kripto Anjing bermunculan, Dogecoin vs Shiba Inu Perang?
Dia memprediksi berpotensinya terkerek barang barang elektronik, pakaian jadi, dan makanan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
