BI Beber Prediksi dan Tantangan Ekonomi Syariah pada 2020

BI Beber Prediksi dan Tantangan Ekonomi Syariah pada 2020 - GenPI.co
Bank Sentral Republik Indonesia. Foto: BI

GenPI.co - Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia Prijono memaparkan potensi ekonomi syariah di Indonesia pada 2022 dan bagaimana BI berusaha memaksimalkan hal itu.

Prijono mengatakan bahwa Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 melaporkan PDB nasional berpotensi untuk ditingkatkan sebesar 5,1 miliar USD dari ekonomi syariah.

“Ada tiga hal yang dapat ditingkatkan, yaitu dengan mendorong pertumbuhan ekspor produk halal, Foreign Direct Investment (FDI), dan substitusi impor,” ujarnya dalam webinar “Sharia Economic and Finance Outlook 2022”, Jumat (24/12).

BACA JUGA:  Bank OCBC NISP Bikin Gebrakan Financial Fitness Gym, Wow Banget

Pertama, Indonesia harus dapat meningkatkan ekspor produk halal, terutama ke negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

“Peluang ekspor itu sebesar 3,85 miliar USD, baik negara OKI maupun non-OKI. Tak hanya dari makanan, fesyen muslim dan kosmetik halal juga berpotensi,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Bank Indonesia Beber 3 Fakta Digitalisasi Selama Pandemi Covid-19

Kedua, Indonesia tengah dituntut untuk melakukan substitusi bahan baku impor dengan sumber daya lokal. Hal tersebut membuka pasar baru bagi bahan baku halal.

“Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh industri makanan, kosmetik, dan farmasi halal,” tuturnya.

BACA JUGA:  Pengamat Nilai Giring Tak Punya Kelas sebagai Pemimpin Parpol

Ketiga, Indonesia berpotensi untuk menarik sekitar 40 sampai 50 persen investasi luar negeri dalam mengembangkan kapasitas ekspor industri halal nasional.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya