
GenPI.co - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terapresiasi pada akhir perdagangan Selasa (5/4) waktu setempat.
Hal ini terjadi setelah pelaku pasar bertaruh pada langkah kebijakan yang lebih agresif dari Federal Reserve (The Fed) untuk menjinakkan inflasi.
Dilansir dari Xinhua, Rabu (6/4), indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,48 persen menjadi 99,4710.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Ngamuk, Dolar AS Terkapar
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD 1,0909 dari USD 1,0975 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD 1,3081 dari USD 1,3116 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD 0,7595 dari USD 0,7550.
BACA JUGA: Rusia Ukraina Kembali Memanas, Dolar AS Makin Beringas
Dolar AS dibeli 123,60 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,82 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,9292 franc Swiss dari 0,9262 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2472 dolar Kanada dari 1,2485 dolar Kanada.
BACA JUGA: Nilai Tukar Rupiah Menguat Seharian, Dolar AS Dibiarkan Ambyar
Reaksi pasar di atas datang ketika Gubernur Fed Lael Brainard berharap bank sentral AS segera mengurangi neraca balanc sheet di samping menaikkan suku bunga acuan untuk menurunkan inflasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News