Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan sebesar 4,5-5,3 persen yoy pada 2022, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 4,7-5,5 persen.
"Salah satu pertimbangannya adalah potensi penurunan global trade volume seiring gangguan pada rantai pasokan," ujarnya.
BI memperkirakan harga komoditas masih akan tetapi tinggi pada 2022.
BACA JUGA: IHSG Terkoreksi Tajam, Pasar Gelisah Nantikan Kebijakan BI
Akan tetapi, mayoritas saham komoditas telah memasuki overbought area.
Oleh sebab itu, saham-saham defensif dapat dipertimbangkan pada Rabu (20/4), yaitu AMRT, EMTK, MNCN, INDF, SIDO dan CPIN.(*)
BACA JUGA: Prediksi IHSG: Berpeluang Menguat, Pantau Saham ANTM hingga INCO
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News