Catatan Dahlan Iskan soal Orang Kaya Indonesia: Jadi WNI

Catatan Dahlan Iskan soal Orang Kaya Indonesia: Jadi WNI - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Ini berbeda dengan sungai Senyiur. Sekitar 100 km dari sungai Belayan. Sama-sama anak sungai Mahakam, dan sama-sama berhulu di dekat perbatasan Sabah, sungai Senyiur sangat dalam.

Tongkang besar bebas berlalu lalang. Hampir sepanjang tahun. Pun di musim kemarau. Hanya saja juru mudi kapal penarik tongkang harus ahli. Dan hati-hati.

Sungai ini tidak beda dengan Belayan. Berliku-liku. Juga sesekali ada kampung terapung di sisi kanan-kirinya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Orang Kaya: Durian Low

Bayan berhitung jeli. Ia tidak mau hanya mengandalkan Belayan. Ia juga mengirim batu bara lewat sungai Senyiur. Risiko besar ia ambil: harus membangun jalan sepanjang 70 km.

Ia putuskan bangun. Lebar sekali. Di aspal pula. Lebih lebar dari jalan pantura sebelum dilebarkan. Lebih mulus. Lebih kuat. Bisa dilewati truk bermuatan 180 ton!

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Haji Aseng

Truk bak ganda. Bandingkan dengan pantura yang hanya mampu dibebani maksimum 25 ton. Itulah kunci lain sukses Bayan.

Tanpa sungai Senyiur tidak mungkin Bayan bisa menjual 32 juta ton batubara setahun. Yang, pada harga batubara sekarang, bisa membuat laba Bayan sekitar Rp 30 triliun tahun lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Penembakan AS: Dokter Pasien

Maka sungai Senyiur tidak hanya melahirkan Raja Kayu di masa lalu –Haji Yos Sutomo, aktivis kelompok Cheng Ho– juga melahirkan orang terkaya Indonesia masa kini: Low Tuck Kwong.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya