Pengamat Ekonomi Sebut Program BLT Tidak Usah Lagi Diteruskan

Pengamat Ekonomi Sebut Program BLT Tidak Usah Lagi Diteruskan - GenPI.co
ilustrasi penerima BLT BBM. foto: ANTARA

GenPI.co - Pengamat ekonomi James Adam kurang sepakat dengan adanya program pemberian bantuan langsung tunai (BLT) dari pemerintah.

“Pola pemberian BLT tidak usah lagi diteruskan karena berdampak buruk bagi si penerima yang pada akhirnya ketergantungan kepada pemerintah,” kata James di Kupang, Selasa (6/9/2022).

Menurut James, sebaiknya anggaran yang besar itu digunakan untuk membuat program-program ekonomi yang sifatnya jangka panjang dan lebih berdampak positif.

BACA JUGA:  Bansos BBM Rp600 Ribu, Kemensos: Bisa Dipakai Untuk Modal Usaha

“Program-program itu misalnya seperti pengurangan angka pengangguran serta kemiskinan di Indonesia,” ucapnya.

Dia menilai bahwa BLT BBM per bulan Rp 150 ribu untuk empat bulan ke depan adalah bantuan yang sifatnya tidak sama sekali menolong masyarakat kecil dalam jangka panjang.

BACA JUGA:  Ekonom Sebut Konsumsi BBM Didominasi Masyarakat Mampu

James menilai bahwa dalam kurang waktu empat bulan BLT BBM pasti tida akan tidak cukup.

"Dalam jangka pendek BLT BBM tidak bisa memberi dampak positif bagi masyarakat, karena memang tujuan pemerintah hanya untuk membantu mengurangi beban masyarakat setelah adanya kenaikan BBM," tuturnya.

BACA JUGA:  Anggota DPR RI Dukung Massa HMI dalam Demo Penolakan Kenaikan Harga BBM

James mengatakan kenaikan harga BBM memang tidak bisa dihindari karena beban APBN makin meningkat khusus untuk subsidi BBM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya