GenPI.co 
Capaian ini bahkan lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 850 MBOEPD.
Selain itu, kinerja posotif Pertamina tahun ini juga terlihat dari prestasi BUMN tersebut menjadi satu-satunya BUMN yang masuk Global Fortune 500, yakni menempati posisi 223 atau melonjak 64 peringkat dibandingkan tahun lalu di posisi 287.
"Artinya meskipun saat ini Pertamina terus disorot, tapi Pertamina telah membuktikan kinerjanya yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya, termasuk di sektor hulunya dan dari sisi efisiensi," ungkap dia.
BACA JUGA: Pertamina Diminta Mengawasi Pasokan BBM Bersubsidi agar Tepat Sasaran
Sebelumnya, Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyebutkan, Pertamina sukses menghemat biaya operasional sekitar Rp 6 triliun, hingga Juli 2022.
Efisensi tersebut, antara lain, karena investasi upgrading kilang minyak Pertamina, mulai tahun lalu Pertamina mampu memproses minyak mentah dengan sulfur content lebih tinggi yang sumbernya banyak dan harganya lebih murah.
BACA JUGA: Erick Thohir Lakukan Ini Demi Minta Pertamina Jaga Pasokan BBM
Nicke menilai, inilah langkah strategis Pertamina yang berhasil signifikan menurunkan biaya produksi BBM.
Sebab, porsi terbesar dalam produksi BBM adalah biaya pembelian minyak mentah, yang mencapai 92% dari biaya pokok produksi.
BACA JUGA: Jutaan Kendaraan Telah Terdaftar Program Subsidi Tepat di MyPertamina, Ini Buktinya
Sementara, efisiensi energi di seluruh area operasional dari hulu ke hilir, juga memberikan penghematan biaya yang signifikan, selain tentu saja memberikan kontribusi pada penurunan emisi karbon.(Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
