Presiden Jokowi Beri Peringatan ke BPJS Ketenagakerjaan, Mohon Jangan Sepelekan!

Presiden Jokowi Beri Peringatan ke BPJS Ketenagakerjaan, Mohon Jangan Sepelekan! - GenPI.co
Presiden Jokowi beri peringatan ke BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Antara

GenPI.co - BPJS Ketenagakerjaan diminta untuk mampu mengelola dengan baik investasi dari dana kelolaan sebesar Rp 487 triliun di tengah dinamika perekonomian global.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo berdasarkan pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah bertemu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/10/2022). 

"(Presiden Jokowi) berharap, pesan titip dana yang Rp 487 triliun itu, titip diinvestasikan dengan baik, hati-hati, karena itu uang yang sangat besar uang para pekerja," ujar Anggoro Eko Cahyo.

BACA JUGA:  Titip Dana ke BPJS, Jokowi: Kelola dengan Hati-Hati

BPJS Ketenagakerjaan juga sudah menyesuaikan portofolio investasinya sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global.

Sementara, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Edwin Michael Ridwan menambahkan pihaknya selama 19 bulan terakhir telah menyesuaikan portofolio investasi untuk menerapkan mitigasi dan beradaptasi dengan profil risiko yang ada.

BACA JUGA:  Iriana Jokowi Jenguk Lesti Kejora, Ealah Hoaks Ternyata

Beberapa upaya mitigasi itu antara lain pengurangan porsi investasi di saham dan menjual sejumlah kepemilikan di Surat Utang Negara (SUN) untuk kemudian membeli produk investasi yang prospektif sesuai tren kenaikan imbal hasil (yield) instrumen keuangan.

"Kami selalu forward looking dan kami antisipatif dan bukan reaktif sehingga sejak kami masuk itu komposisi kami masuk di saham 17 persen dan kami kurangi terus dan tidak menambah penempatan di saham," jelasnya.

BACA JUGA:  Beredar Video Jokowi Mundur Akibat Harga BBM Naik, Hoaks!

Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan siap menjual kepemilikan di SUN dan membeli produk obligasi negara tenor 10 tahun agar mendapat keuntungan dari tren kenaikan imbal hasil di atas tujuh persen sejalan dengan era kenaikan suku bunga di pasar global saat ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya