Menko Airlangga Bahas Implementasi Kebijakan Transformasi Ekonomi

Menko Airlangga Bahas Implementasi Kebijakan Transformasi Ekonomi - GenPI.co
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: Ekon.go.id

GenPI.co - Upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi yang signifikan pada berbagai sektor terus gencar dilakukan Pemerintah melalui berbagai kebijakan.

Salah satu wujud implementasi kebijakan tersebut ditunjukkan dengan dilakukannya re-desain transformasi ekonomi yang didukung dengan akselerasi pembangunan guna mendorong peningkatan trajektori pertumbuhan yang lebih tinggi pasca pandemi.

Mewakili Presiden Joko Widodo dalam Acara Puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation”, Selasa (22/11), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan bahwa salah satu strategi yang ditempuh Pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi tersebut yakni reformasi struktural melalui Undang-Undang Cipta Kerja guna meningkatkan produktivitas melalui pemberian kemudahan berusaha

BACA JUGA:  Menko Airlangga Wakili Jokowi Bahas Upaya Hadapi Inflasi Tinggi dan Ancaman Resesi

“Pemerintah juga bertekad untuk menjalankan hilirisasi sebagai salah satu agenda yang bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural. Upaya ini telah memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional, seperti peningkatan devisa dari investasi dan ekspor serta penambahan jumlah serapan tenaga kerja. Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global,” jelas Menko Airlangga.

Menko Airlangga Bahas Implementasi Kebijakan Transformasi Ekonomi

BACA JUGA:  Menko Airlangga: KTT Apec 2022 Adopsi Penuh Bali G20 Leaders Declaration

Selanjutnya, Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Pemerintah turut melakukan pengurangan ketergantungan impor pada beberapa komoditas melalui program subtitusi impor 35%.

Program subtitusi impor tersebut dilaksanakan melalui program Making Indonesia 4.0 yang berfokus pada lima sektor utama yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, serta dua sektor industri yang ditambahkan sejak terjadinya pandemi yakni alat kesehatan dan farmasi. 

BACA JUGA:  Menko Airlangga: Indonesia Memegang Posisi Sangat Strategis

“Saat ini telah muncul juga gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, internet of things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing yang baik untuk kita kuasai dan manfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini dapat tercapai melalui pembangunan yang merata dan inklusif, penciptaan SDM unggul, penciptaan ekonomi maju dan berkelanjutan serta negara yang yang demokratis kuat dan bersih,” ungkap Menko Airlangga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya