Catatan Dahlan Iskan: Kerja Prakerja

Catatan Dahlan Iskan: Kerja Prakerja - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Sekarang ini misalnya, sudah melakukan pelatihan gelombang ke-47. Itu gelombang terakhir tahun ini. Satu gelombang ini saja yang diterima 1,4 juta peserta.

Jumlah penerimaan tiap gelombang tidak sama. Tergantung alokasi anggaran yang tersedia saat itu. Yang jelas sampai dengan November lalu sudah 16 juta lebih yang memanfaatkan Kartu Prakerja.

Tiap orang mendapat jatah kursus senilai Rp 1 juta. Peserta yang sudah mendapat pelatihan diberi dua hal: sertifikat dan uang insentif.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Politik Taiwan: Bukan Dinasti

Sertifikat diberikan secara digital tapi bisa dicetak sendiri-sendiri. Sedang uang insentif besarnya Rp 2,4 juta. Tidak dibayarkan sekaligus, melainkan 4 kali (4 bulan).

Di lain pihak, siapa pun yang punya lembaga kursus bisa mendaftar ke Kartu Prakerja. Tentu lembaga pelatihan tersebut harus ikut seleksi. Yang melakukan seleksi adalah tim dari universitas terkemuka seperti UGM, Unair, UI, Atma Jaya, dan yang lain.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Alvin Lim: Alvin Ukraina

Begitu lembaga kursus itu lolos seleksi, mereka boleh ''menjual diri'' di lapak yang juga sudah lolos seleksi. Saat ini ada Tokopedia, Bukalapak, Kemnaker, Pijar, Karier.mu, dan Pintar.

Peserta Kartu Prakerja bebas memilih kursus apa, di lembaga kursus yang mana, lewat aplikasi yang tersedia. Peserta bebas menggunakan jatah biaya kursus sebesar Rp 1 juta tadi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Alvin Lim: Alvin Kuya

Boleh pilih kursus yang termahal, boleh juga yang termurah. Sebaliknya, lembaga kursus. Mereka bersaing. Lebih baik, lebih murah. Di awal program sampai ada lembaga kursus yang hanya pasang tarif Rp 50.000/orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya