
Riset itu juga menunjukkan rerata indeks penjualan di kota dengan Hyperlocal lebih besar lima kali lipat dibandingkan kota tanpa Hyperlocal pada 2017-2021.
Sementara itu, indeks omzet penjualan di kota dengan Hyperlocal meningkat 67 persen pada periode 2020-2021 dibandingkan 2017-2019.
Riset yang dilakukan Tokopedia dan INDEF juga memotret kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi yang positif di berbagai kota dengan Hyperlocal Tokopedia.
BACA JUGA: Tips Memilih Tanaman ala Tokopedia, Rumah Jadi Asri dan Homey
Hal itu juga turut berkontribusi menjaga pertumbuhan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi.
“Surabaya sebesar 4,29 persen, Yogyakarta sebesar 5,09 persen, dan Semarang sebesar 5,16 persen menjadi kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020-2021,” ucap Huda.
BACA JUGA: Henkel Luncurkan Loctite Indonesia Official Store di Tokopedia
Rerata persentase pertumbuhan ekonomi di kota tanpa Hyperlocal tercatat sebesar 1,26 persen sepanjang 2019-2021.
Sementara itu, di kota dengan Hyperlocal Tokopedia angkanya lebih tinggi, yaitu 2,78 persen.
BACA JUGA: Muslim Fash Forward: Bukti Nyata Tokopedia Dukung Industri Fesyen Lokal
“Inisiatif Hyperlocal Tokopedia mampu menahan peningkatan pengangguran agar tidak naik terlalu tajam imbas dari kondisi pandemi Covid-19. Secara statistik, inisiatif Hyperlocal Tokopedia mampu menahan laju peningkatan pengangguran,” papar Huda.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News