UMKM Yogyakarta Hidup dan Menghidupi

UMKM Yogyakarta Hidup dan Menghidupi - GenPI.co
Para pelaku UMKM ini mencoba menciptakan ciri khas masing-masing. Ilustrasi pelaku UMKM. Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq/hp

GenPI.co - Yogyakarta sekarang bukanlah yang dahulu. Terdengar seperti kalimat sindiran sekaligus pujian.

Namun, kalimat tadi mengisyaratkan kondisi Kota Yogyakata saat ini sangat berbeda dibandingkan dahulu.

Tentu ini bukan dalam arti buruk, melainkan sebaliknya. Satu hal yang cukup berbeda ialah lanskap Kota Yogyakarta yang sangat rapi, tertata dan bersih. Sangat enak dipandang dan membuat nyaman di hati.

BACA JUGA:  Bisnis UMKM Melejit, BUMN dan Kemenparekraf Genjot Digitalisasi Legit

Melihat kerapian dan tata kota Yogyakarta pasti ada maksud dan sinergi yang tercipta dari para stakeholder.

Sinergi itulah yang menjadi salah satu faktor kenyamanan warga sekitar, para pelaku usaha, dan wisatawan di Yogyakarta.

BACA JUGA:  Jualan Pisang Cokelat, Atun Dapat Omzet Bisnis Belasan Juta Sebulan

Banyak toko, pusat oleh-oleh, restoran, kafe, bahkan hotel di pelosok desa yang laris manis. Terkadang para tetangga pun bingung “Kok ada yang tahu toko kecil di pelosok seperti ini?”

Namun, jangan heran, ya! Perputaran bisnis di Yogyakarta terbilang masif. Sampai ada istilah “Jogja nggak bisa diam, ya”.

BACA JUGA:  Olah Sampah, Rinwiningsih Dapatkan Omzet Bisnis sangat Besar

Para pelaku UMKM ini mencoba menciptakan ciri khas masing-masing. Ini jadi persaingan bisnis sehat karena akhirnya memacu siapa saja untuk terlibat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya