Catatan Dahlan Iskan: Utang Biasa-biasa

Catatan Dahlan Iskan: Utang Biasa-biasa - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Dulu Tiongkok selalu menyimpan uang kelebihannya untuk membeli obligasi negara Amerika. Aman. Stabil. Belakangan Tiongkok melihat dolar tidak akan terus terlalu kuat. Maka kelebihan uang Tiongkok ditanam di infrastruktur. Juga ditanam sebagai investasi di negara lain, dengan resiko macet.

Kini pemberi utang terbesar Amerika adalah (empat besar):

Jepang, Tiongkok, Inggris dan negara kecil Belgia.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Pilpres Turki: Periode Teflon

Hebatnya Amerika, total utang ke negara lain itu hanya 25 persen dari total USD 31 triliun. Selebihnya dari dalam negeri. Maka betapa kaya swasta di Amerika. 

Kalau tanggal 1 Juni depan Kongres tidak menyetujui penambahan plafon utang lagi maka pilihan-pilihan buruk itu terjadi: tidak bisa bayar utang, atau anggaran untuk gaji, kesehatan dan kemiskinan dipotong besar-besaran. Rakyat miskin akan sangat menderita. Kemungkinan lain, untuk kali pertama Amerika gagal bayar utang.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Doa Mathur

Soal plafon utang itu selalu dijadikan tawar-menawar politik. Terutama ketika mayoritas Kongres dikuasai partai oposisi. Seperti sekarang ini. Atau di zaman Presiden Barack Obama. Presidennya Demokrat, DPR-nya Republik. 

DPR-nya mengunci pemerintah. Agar sulit bergerak.

BACA JUGA:  Top! 3 Mahasiswa PGSD Universitas Ahmad Dahlan Lulus Predikat Coumlaude

Sudah sering terjadi: pemerintah dan DPR beda partai. Rakyat Amerika senang seperti itu. Agar saling ada kontrol. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya