Elon Musk Ingin Kuasai 25 Persen Saham Tesla, Analis Sebut Berdampak Negatif

Elon Musk Ingin Kuasai 25 Persen Saham Tesla, Analis Sebut Berdampak Negatif - GenPI.co
Elon Musk menginginkan saham yang lebih besar di Tesla, sehingga menghidupkan kembali perdebatan mengenai besaran paket gaji miliarder tersebut. Foto: Michael Siluk/Reuters

GenPI.co - Elon Musk menginginkan saham yang lebih besar di Tesla, sehingga menghidupkan kembali perdebatan mengenai besaran paket gaji miliarder tersebut.

Dilansir BBC, Musk menjual sebagian besar sahamnya di perusahaan mobil listrik kurang dari dua tahun lalu untuk membeli platform media sosial Twitter, yang sekarang bernama X. Dia sekarang memiliki sekitar 13% saham Tesla.

Namun dia mengeklaim struktur saat ini membuat Tesla rentan terhadap “pengambilalihan oleh kepentingan yang meragukan” dan dia ingin kontrol lebih besar atas arahnya.

BACA JUGA:  Tesla Sebut Mobil Listrik Y All Wheel Drive SUV Paling Efisien

Musk mengatakan dia sangat prihatin dengan investasi Tesla pada fitur kecerdasan buatan (AI).

“Saya tidak nyaman mengembangkan Tesla menjadi pemimpin dalam AI dan robotika tanpa memiliki 25% kendali suara,” tulisnya dalam postingan X.

BACA JUGA:  Sudah Diskon Mobil Listrik, Pangsa Pasar Tesla Anjlok

Dia menambahkan, "Kecuali itu masalahnya, saya lebih suka membuat produk di luar Tesla."

Dan Ives, seorang analis di Wedbush Securities, mengatakan komentar tersebut telah menciptakan "badai api" bagi Tesla yang menjadikan kemampuan self-driving dan otomatis sebagai kunci masa depannya.

BACA JUGA:  Sudah Dilobi Luhut Pandjaitan, Tesla Malah Bangun Pabrik di China

“Jika Musk pada akhirnya mengambil jalur untuk mendirikan perusahaannya sendiri (terpisah dari Tesla) untuk proyek AI generasi berikutnya, ini jelas akan menjadi dampak negatif yang besar bagi kisah Tesla,” tulisnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya