Mirip Piramida Suku Aztec, Candi Hindu ini Sarat Pahatan Erotis

Mirip Piramida Suku Aztec, Candi Hindu ini Sarat Pahatan Erotis - GenPI.co
Candi Sukuh memiliki arsitektur mirip Piramida Suku Aztec.

Salah satu candi Hindu yang ada di Karanganyar selalu menarik perhatian para wisatawan. Bangunannya  semegah candi Borobudur atau candi Prambanan, namun  tak pernah sepi pengunjung. Candi Sukuh, nama candi ini, tampil berbeda dengan bentuk candi pada umumnya.  Candi ini menyerupai Piramida Suku Aztec di Mesiko. Namun demikian, ini adalah Candi Hindu

Selain arsitektur yang unik, relief yang disuguhkan juga tak kalah unik. Sejumlah pahatan dinding dan arca di candi Sukuh menggambarkan seksualitas. Simbol lingga dan yoni sebagai representasi alat kelamin pria dan wanita tergambar dengan jelas di beberapa bagian candi.  

Candi Sukuh sudah ada sejak abad ke-15 ditemukan pada tahun 1815 pada masa pemerintahan Britania Raya oleh Residen  Surakarta bernama Jhonson.  Saat itu, dia sedang diperintahkan Thomas Standford Raffles untuk mencari dan mengumpulkan data guna penulisan buku  yang berjudul The History of Java.

Mirip Piramida Suku Aztec, Candi Hindu ini Sarat Pahatan Erotisbeberapa relief di Candi Sukuh. Beberapa di antaranya bersifat erotis.

Barulah setelah itu pada tahun 1842, seorang arkeolog Belanda bernama Vlis melakukan penelitian terhadap candi Sukuh. Penelitian tambahan kemudian dilanjutkan pada 1889 oleh   Verbeek W.F. Pada tahun 1910 Stutterheim dan Knebel kembali melanjutkan dan membukukan hasil penelitiannya dengan nama Prove Eener Beschrijten op Soekoeh en Tjeto.  

Untuk menuju candi Sukuh diperlukan waktu selama 1,5 jam menggunakan jalur darat dari pusat Kota Solo. Kondisi jalanan yang dilalui pun cukup menantang, dengan beberapa tanjakan curam dan tikungan tajam.

Candi Sukuh hanya terdiri dari 3 teras saja. Teras pertama terdiri dari pintu gerbang. Teras kedua berisi arca-arca yang sudah tidak utuh lagi bentuknya. Barulah di teras ketiga kita bisa melihat bangunan candi utama yang berbentuk seperti sebuah piramida. Di sekitaran candi pengunjung akan menemukan relief seksual, beberapa arca telanjang.

Pada candi utama terdapat sebuah relief lingga dan yoni dengan rantai melingkar. Untuk melihatnya pengunjung harus naik ke atas, karena relief ini dipahat di lantai candi bagian atas. Relief ini merupakan tanda kesuburan. Lingga sendiri merupakan simbol kuno dari Dewa Siwa dan Yoni simbol dari istrinya, Parwati. Simbol tersebut merupakan simbol sakral dan suci untuk keberlangsungan hidup antar generasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya