GenPI.co 
Pada 2010, setelah lulus SMA, melanjutkan pendidikannya di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Kemudian semasa kuliah, Wregas membuat beberapa film pendek, seperti Senyawa (2012), yang diambil dari film seluloid 16 mm.
Wregas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza dan diterima sebagai asisten sutradara ketiga dalam film Sokola Rimba (2013), pada 2013.
BACA JUGA: Jadi Bintang Film Budi Pekerti, Prilly Latuconsina Seperti Sekolah Lagi
Setelah lulus dari IKJ dengan tugas akhir sebuah film pendek berjudul Lemantun (2014), yang bercerita tentang lemari warisan neneknya.
Film tersebut berhasil meraih beberapa penghargaan, yakni dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.
BACA JUGA: Impian Besar Lesti Kejora, Jadi Bintang Film Layar Lebar
Film pendek Wregas berjudul Lembusura (2014) masuk seleksi di Berlin International Film Festival 2015 dan dia dinobatkan sebagai sutradara termuda di festival pada usia 22 tahun.
Selanjutnya pada 2016, Wregas bekerja sama dengan Studio Batu Jogja untuk menulis dan menyutradarai Prenjak (2016), yang berkisah tentang seorang wanita yang menjual korek api di Jogja.
BACA JUGA: Perjuangan Laura Basuki Syuting Film 24 Jam Bersama Gaspar, Bolak-balik Semarang-Jakarta
Wregas mendulang berbagai penghargaan lewat film pendek itu, mulai dari ajang Festival Film Cannes, Festival Film Internasional Melbourne, SGIFF Silver Screen Award, hingga Festival Film Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
