Studi: Cewek yang Diputus Sepihak Bakal Sering Stalking Mantan

Studi: Cewek yang Diputus Sepihak Bakal Sering Stalking Mantan - GenPI.co
Ilustrasi: Freepik

GenPI.co - Putus cinta menjadi hal yang menakutkan bagi banyak pasangan. Tak jarang pula dalam putus cinta ada salah satu pihak yang akan merasa menjadi korban.

Reaksinya bermacam-macam, mulai dari mendendam, hingga melakukan pemantauan berkala atau istilahnya populernya adalah “stalking mantan”.   

Lalu, apakah bisa kegiatan stalking mantan ini dijelaskan secara ilmiah? Jawabannya adalah bisa.

BACA JUGA:  Selain Berharap Balikan, Ini 4 Fakta Orang Masih Kontak si Mantan

Dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking pada 2015, para peneliti melihat alasan psikologis di balik pengawasan elektronik interpersonal.

Elektronik interpersonal sendiri merupakan istilah ilmiah untuk “stalking mantan” melalui media sosial. 

BACA JUGA:  Lepaskan Bayang-bayang Mantan dengan 5 Cara Menyenangkan, Catat!

Dokter Jese Fox dan koleganya, dr Robert S Tokunaga, mengevaluasi asosiasi antara berbagai faktor hubungan berkaitan dengan komitmen pasangan.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah keterikatan, modal dalam sebuah hubungan, tanggung jawab atas putus cinta, mencari alternatif hubungan lain, dan tekanan emosional setelah putus cinta.

Peneliti tersebut menemukan bahwa tingkat komitmen, didasari oleh tingkat modal dalam hubungan, secara langsung terkait dengan rasa sakit karena patah hati.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya