Jelang Lebaran, Pedagang Tanjak Laris Manis

Jelang Lebaran, Pedagang Tanjak Laris Manis - GenPI.co
Penjual tanjak di Tanjungpinan mulai diburu jelang lebaran. (foto: Milyawati).

GenPI.co - Memakai tanjak ikat kepala khas masyarakat melayu, kini kian populer di kalangan warga di Tanjungpinang. Menjelang idul fitri, anak-anak muda mulai mengincar tanjak untuk dijadikan pelengkap berpakaian baju kurung di pagi lebaran.

Pasar ramadhan di Lapangan Pamedan A. Yani, saat ini menjadi salah satu tempat yang sedang ramai dikunjungi masyarakat di Tanjungpinang. Segala macam perlengkapan rumah dan pakaian dijual di sini. Termasuk gerai-gerai yang menjual tanjak.

Berpapan nama Tanjak Warisan Alam Melayu, stand ini terlihat berbeda dari yang lainnnya. Tanjak-tanjak yang dipajang tidak seperti tanjak yang dijual di stand-stand lain. Karangannya lebih megah dan warna yang digunakan juga beragam.

Salah satu penjual dari Tanjak Warisan Alam Melayu adalah Reza. Seorang ahlul tanjak yang giat melestarikan pemakaian tanjak kepada masyarakat. Dengan tujuan ingin menjaga warisan melayu tanjak khas Kepri dan gencar memperkenalkan ke anak-anak muda, inilah alasan ia membuka gerai di bazar ramadhan.

BACA JUGA: Pelindo Gelar Mudik Bareng Gratis Untuk Warga di Tanjungpinang

“Kami buka di sini untuk memperkenalkan kepada warga Tanjungpinang, bahwa kita itu punya banyak tanjak khas Kepulauan Riau. Ada bermacam-macam jenis dan jenis yang beredar sekarang itu bukan punya Kepri.” Kata Reza.

Reza mangaku tanjak yang dipakai di Kepri hari ini adalah tanjak dari Malaysia, tanjak dendam tak sudah yang berasal dari Negeri Sembilan Malaysia. Sedangkan tanjak warisan di Kepri pada zaman kesultanan itu sangat banyak. 

Misalnya Takur Tukang Besi, Nahkoda Trong, Mahkota Alam, Ajutan Bingas, Anderiguru Selebu, Bugis Tak Balik dan Cogan Daun Kopi. Kesemua jenis tersebut itulah yang ia jual digerainya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya