Seto Mulyadi Ungkap Manfaat Mendongeng Bagi Anak dan Orang Tua

Seto Mulyadi Ungkap Manfaat Mendongeng Bagi Anak dan Orang Tua - GenPI.co
ilustrasi mendongeng. foto: pixabay

Indonesia meratifikasi KHA pada 1990. 12 tahun setelahnya, Indonesia mengadaptasi konvensi ini ke dalam UU no 23/2002 tentang Perlindungan Anak yang kemudian direvisi pada tahun 2014 pada UU no.35/2014.

Terdapat 10 hak anak menurut Konvensi Hak anak PBB Tahun 1989, dua diantaranya adalah hak untuk bermain dan hak untuk mendapatkan akses kesehatan. Kedua aspek ini adalah hal mendasar namun seringkali tidak dapat dinikmati oleh anak-anak, terutama balita dan usia dini. Hal ini terlihat dari profil kesehatan anak yang dirilis KemenPPA pada 2019, dimana salah satu indikator kesehatan anak dilihat dari status gizi anak. Menurut Riskesdas 2018, sebanyak 30,8 persen anak balita mengalami stunting. Mereka terdiri dari balita yang sangat pendek dan balita pendek, masing-masing sebesar 11,5 persen dan 19,3 persen.

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat mengingatkan dimasa pandemi seperti sekarang ini, pemenuhan kedua hak anak di atas jelas sangat terdampak. Pada keluarga dengan ekonomi lemah, perlu diperhatikan bagaimana agar anak tetap mendapat asupan makanan bergizi di tengah ancaman penurunan pendapatan orang tua. Sebab, pemenuhan gizi anak di usia dini adalah awal dari kesehatan anak-anak, baik secara fisik maupun kemampuan kognitif anak.

BACA JUGA:  Psikolog: Aktivitas Mendongeng Bikin Anak Lebih Cerdas dan Kritis

Oleh karena itu, yang utama perlu diperhatikan orang tua adalah bagaimana anak mengkonsumsi makanan dan minuman sesuai dengan kebutuhan gizinya, serta menghindari makanan dan minuman yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada anak.

Misalnya, kesalahan konsumsi susu pada anak-anak yang tidak disadari oleh orang tua. Penelitian menunjukkan, masih banyak orang tua memberikan susu kental manis sebagai minuman susu untuk anak. Padahal susu jenis ini hanya dapat digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan.

BACA JUGA:  Anak Makin Kreatif dengan Mendongeng, Simak Tips Menarik Ini, Mom

“Jelas saat ini yang dibutuhkan masyarakat adalah edukasi yang berkelanjutan yang yang diiringi dengan perbaikan kebiasaan, pola asuh dan konsumsi keluarga. Oleh karena itu, meski saat ini Indonesia masih menghadapi badai pandemi, namun program-program pencegahan stunting harus tetap di prioritaskan. Bila tidak, kebutuhan nutrisi dan perkembangan anak-anak Indonesia jelas terdampak.,” dikatakan Arif dalam sambutannya.

Disinilah peran orang tua dibutuhkan, bagaimana di tengah keterbatasan akibat pandemi, baik dalam hal kemampuan orang tua menyediakan asupan kaya nutrisi untuk anak hingga upaya untuk tetap memberikan ruang-ruang kreativitas sebagai arena bermain anak.

Oleh karena itu, upaya edukasi untuk meningkatkan literasi gizi, pelatihan dan training terkait tumbuh kembang anak perlu dilakukan secara rutin. Agar dimasa mendatang persentase anak-anak dengan status kurang gizi ataupun malnutrisi dapat ditekan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya