Menguak 5 kebohongan Novel The Da Vinci Code

Menguak 5 kebohongan Novel The Da Vinci Code - GenPI.co
Sampul novel Da Vinci Code karangan Dan Brown. (Foto: Istimewa)

Faktanya, The Templars memang fakta yang di bentuk sesuai Perang Salib I sekitar tahun 1095 hingga 1099 yang dimaksudkan untuk melindungi para peziarah yang datang ke Yerusalem, dan karena praktik perbankannya yang maju, membuat iri Raja Philip IV dan Paus Clement V (1307), sehingga organisasi ini di tuduh bidat dan di bubarkan. Nah dengan menyebut The templars sebagai menyimpan keranda Maria Magdalena yang di temukan di bawah Bait Allah Salomo, jelas fiksi dan tak pernah terjadi atau ada, bagaimana bisa menjadi rahasia dan bagaimana tempat yang mengubur orang Kristen ? Tak logis.

Fiksi Priore de Sion

Fiksi berikutnya adalah diungkapkannya perkumpulan rahasia masa lalu bernama Priore de Sion (biarawan sion), yang kontra dengan kaum awam Opus Dei dari lingkungan Gereja Roma Katolik, bahkan gereja disebutnya sebagai penyebar kebohongan. Dan Brown cukup jeli menangkap minat pembaca dengan meramu aspek Thriller dalam novel di isi dengan skandal konspirasi oknum2 Opus Dei (yang dikatakan novel itu ingin memberangus jejak keturunan Yesus) melawan anggota-anggota Priore de Sion yang justru ingin melindungi rahasia dan keturunan darah Yesus dan Maria Magdalena. Maria Magdalena juga disebut sebagai rasul kepada rasul dan dianggap sebagai yang digambarkan berada di sebelah kanan Yesus pada lukisan Last Supper karya Leonardo Da Vinci.

Faktanya bahwa lukisan Last Supper jelas merupakan gambaran Leonardo yang merinci peran murid-murid Yesus dengan mimik masing-masing. Di kanan kiri Yesus yang duduk terdekat adalah murid Yohanes dan Yakobus menggambarkan permintaan ibu mereka (baca Matius 20 : 20-21). Yohanes (dan Petrus) disuruh Yesus menyiapkan perjamuan. Sehingga kalau tempatnya di ganti Maria Magdalena, dan Yohanes tidak ada maka itulah fiksi.

Fiksi Yesus Diangkat Tuhan

Fiksi yang paling kontroversial adalah bahwa Yesus dianggap diangkat menjadi Tuhan pada konsili Nicea di tahun 325 (pernyataan ini merupakan suatu alat untuk menggoncang iman Kristiani). Benarkah demikian? Konsili Nicea memang fakta, tetapi bilamana menyebutkan bahwa pada dewan itu dipungut suara untuk memutuskan Ketuhanan Yesus, maka itu adalah fiksi. Konsili Nicea khusus diadakan justru untuk membantah ajaran Arius yang menganggap "Yesus hanya manusia ciptaan yang lebih rendah dari Allah." Suatu ajaran yang melawan kepercayaan yang berdasarkan kebenaran Ilahi yang sudah di percayai oleh ummat Kristiani sejak 3 abad sebelumnya.

Simak juga video menarik berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya