Keren, Pria ini Gagas Cagar Kuliner di Wonosobo

Keren, Pria ini Gagas Cagar Kuliner di Wonosobo - GenPI.co
kegelisahan akan punahnya kuliner Wonsobo membuat Sigit Budi Martono menggagas cagar kuliner. (Foto: Weningtyas)

Kegelisahaan akan punahnya makanan tradisional menggerakkan hati Sigit Budi Martono. Menurut pria yang akrab disapa Tono ini,  cagar kuliner juga akan memperkuat slogan Wonosobo The Soul of Java. Kuliner bisa menjadi ikon pariwisata.

“Saya belum pernah menemukan cagar kuliner di manapun. Selain untuk membangun identitas Wonosobo, sebenarnya ini adalah salah satu langkah untuk melestarikan kuliner lokal dan juga menumbuhkan rasa bangga bagi pelaku industri,” ungkap Tono.

Ditambahkan Tono, wilayah Wonosobo secara kultur sosial yang berusia ratusan tahun memiliki banyak jenis kuliner warisan yang berasal dari bahan baku lokal. Konsep cagar kuliner akan lebih menumbuhkan kreatifitas dan semangat kemandirian masyarakat dalam hal mengelola sumber daya lokal tersebut, yang merupakan identitas Wonosobo.

“Identitas Wonosobo itu, dan tidak bisa dipungkiri, makanan menyumbang kontribusi besar dalam banyak bidang,” imbuhnya.

Keren, Pria ini Gagas Cagar Kuliner di Wonosobo
Tono (berbaju putih) sedang menjelaskan konsep cagar kuliner di depan jajaran pemkab Wonosobo dan stakeholder lainnya. (Foto: Weningyas)

One Andang Wardoyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo mengungkapkan bahwa tiga sektor utama yang digarap Pemkab Wonosobo. Potensi wisata tersebut  adalah pertunjukan, fotografi dan khususnya kuliner ini akan menjadi pintu masuk bagi event.

“Kekayaan produk makanan, baik tradisional maupun modern akan butuh didokumentasikan dengan sebaik-baiknya untuk menuju pencanangan cagar kuliner. Salah satu tujuannya adalah agar generasi setelah kita bisa menikmatinya,”  tutur Andang.

Rencananya, pencanangan Cagar Kuliner ini akan dilakukan pada acara pembukaan Pameran Produk Inovasi (PPI) Jawa Tengah 2019 pada tanggal 20 September 2019. 

Menurut Andang, ini merupakan langkah strategis yang bisa dilakukan karena kedepannya program ini harus didokumentasikan dan berkolaborasi dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dari dinas. 

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya