Alasan Seseorang Selingkuh Berdasarkan Studi Pencitraan Otak

Alasan Seseorang Selingkuh Berdasarkan Studi Pencitraan Otak - GenPI.co
Kondisi mental seseorang, termasuk selingkuh, memiliki kaitan yang erat dengan kesehatan otak. Foto: Iqbal Afrian/GenPI.co

Kurangnya euforia ini dapat mendorong seseorang untuk mencari pasangan lain untuk mencoba menciptakan kembali intensitas cinta yang tinggi.

Bagi sebagian orang, kebutuhan untuk merasakan aliran cinta baru membuat mereka terus mencari hubungan di luar nikah.

Faktor testosteron

BACA JUGA:  Cara Mengembalikan Mood Pasangan yang Sedang Jelek-jeleknya

Sebuah studi tahun 2019 menemukan pria dengan kadar testosteron tinggi lebih mungkin untuk melakukan perselingkuhan daripada pria dengan kadar testosteron yang lebih rendah.

Testosteron terlibat dalam suasana hati, motivasi, dan keintiman. Tingkat testosteron yang tinggi dikaitkan dengan empati yang lebih rendah dan hawa nafsu yang tinggi, yang bisa menjadi resep untuk berselingkuh.

BACA JUGA:  Lagi Sayang-sayangnya, Pasangan Malah Selingkuh

Otak yang tidak setia itu berbeda

Studi pencitraan otak telah menemukan otak seseorang yang setia berbeda dari yang selingkuh.

BACA JUGA:  Trik Jitu Menghadapi Pasangan Cemburu, Ampuh Banget

Ketika seseorang melihat gambar romantis seperti pasangan berpegangan tangan atau menatap mata satu sama lain, misalnya, aktivasi otak berbeda antara yang setia dengan tidak setia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya