
"Rezeki ijabi adalah rezeki pemberian kemudian, rezeki salbi atau juga disebut maknawi adalah yang kadang tidak dirasakan dan disadari orang," jelas Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya bahwa rezeki maknawi adalah rezeki bukan tentang harta.
Namun, rezeki diberi kesehatan, dimudahkan segala urusan.
BACA JUGA: Bolehkah Wanita Semir Rambut? Ini Kajian Buya Yahya
"Jadilah orang yang dermawan maka Allah akan memberikan rezeki lebih banyak," kata Buya Yahya.
"Misal kita diberi Bapak kita, yang pemberi rezeki sebenarnya adalah Allah SWT. Karena itu, jika seseorang kehilangan pekerjaan maka tidak boleh terpuruk. Sebab rezeki bukan di tangan bos itu. Masih ada Allah, dan yakinlah jika Allah tutup satu pintu rezeki, maka akan dibukakan pintu rezeki lainnya," sambungnya.
BACA JUGA: Bolehkah Istri Minta Cerai dengan Alasan Suami Tak Pernah Beribadah? Ini Kajian Buya Yahya
Allah Maha pemberi rezeki, dengan meyakini hal ini membuat bekerja dan berusaha menjadi tenang karena sudah jaminan dari Allah.
Oleh karena itu, umat Islam yang meyakini hal itu tidak akan mengambil rezeki yang haram. Orang yang menghasilkan rezeki haram berarti tidak percaya dengan adanya kekuasaan Allah yang Maha memberi rezeki.
BACA JUGA: Waspada! Hukum Karma Ternyata Nyata, Ini Kajian Gus Baha
"Allah bisa memberikan kepada kita rezeki yang halal, namun karena kita tidak sabar maka mengambil yang haram," jelas Buya Yahya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News