Kisah Inspiratif

Lewat Kapal Barang, Para Pendekar dari Timur ini Raih 11 Medali

Lewat Kapal Barang, Para Pendekar dari Timur ini Raih 11 Medali - GenPI.co
Nuca Lale Taekwondo Club meraih hasil maksimal dalam turnamen Menpora Cup Taekwondo 2019 yang digelar pada tanggal 20-22 September 2019 di GOR POPKI Cibubur. (Foto: Facebook /Gabriel Mahal)

Ke-13 atlet itu adalah Arnoldus Jorgi Jehatu, Agnes Wihelmina Alfira Pegili, Emanuel H. L Andu, Faustine Novrianti Aman, Harvey Ristovano Agung, Hollyria Irene Karnom  dan Erich Bernadini Dimpung 

Lalu ada Leontius Eugenius Jeramat , Laurensius Geraldo Jehatu, Paskalia H Jeminu, Yosefina Marentiana, Yohanes F Batista dan Wiliam P Jundur. 

Para atlet yang masih berstatus pelajar sekolah menengah tersebut  didampingi oleh tiga orang pelatih taekwondo. Mereka adalah Basilius Sardi Jeramat, Blasius Aman, dan Fransiskus Ansel Sales.

Usaha mereka untuk tiba di Jakarta patut diacungi jempol. Alih-alih naik pesawat, mereka dibantu oleh salah seorang warga di kota mereka tinggal. Dari labuan Bajo, mereka diizinkan menumpang kendaraan ekspedisi milik warga itu tanpa perlu membayar. Tawaran itu langsung mereka iya-kan demi menekan pengeluaran.

Basilius Sardi Jeramat yang mendampingi kelompok itu bercerita, kendaraan yang mereka  berada di perut kapal barang selama 3  hari 2 malam di lautan hingga tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.  

Lewat Kapal Barang, Para Pendekar dari Timur ini Raih 11 Medali
Turnamen Menpora Cup Taekwondo 2019 yang digelar pada tanggal 20-22 September 2019 di GOR POPKI Cibubur. (Foto: Sapta.GenPI.co)

Berangkat dari labuan Bajo pada hari Minggu (15/9), mereka yang secara teknis naik kapal barang itu tiba di Surabaya pada Selasa (17/9). Dari Pelabuhan Tanjung Perak, mereka menyewa angkutan kota menuju Stasiun Pasar Turi Surabaya untuk meneruskan perjalanan dengan kereta pai kelas ekonomi menuju Ibukota negara. 

Namun di sini, ada masalah terjadi. Pasalnya, tiket kereta api dengan tujuan Jakarta untuk hari itu telah habis terjual. Menunggu hingga besok adalah hal yang tidak mungkin, karena mera harus cepat-cepat tiba di Jakarta untuk mengurus segala keperluan jelang pertandingan. 

“Sampai di Pelabuhan Tanjung Perak kami langsung menuju ke stasius pasar  menyewa 2 angkot dengan harapan kita bisa berangkat ke surabaya menggunakan kereta ekonomi. Tetapi kita terlambat karena tiket ekonomi tujuan Surabaya-Jakarta sudah penuh. yang ada hanya tiket bisnis dan eksekutif saja,” ungkap Sardi ditemui GenPI.co, Minggu (22/9) di GOR POPKI Cibubur.

Memilih kereta ekonomi mereka lakukan lantaran dana yang mereka miliki sangat terbatas. Namun kala kenyataan tak sesauai rencana, mereka pun harus mengambil langkah berani. 

“Kami panik karena rencana biaya yang kami perkirakan tidak sesuai. Saya dan teman pelatih memutuskan kita tetap pergi ke jakarta di hari itu menggunakan kereta bisnis dengan cara kita mengambl biaya dari biaya transport pulang,” kata Sardi.

Mereka berangkat dari Pasar Turi pukul 15:30 WIB dan tiba di Stasiun Pasar Senen, Rabu (18/9) pukul 03:00 WIB. Di situ mereka dijemput oleh perwakilan keluarga besar Manggarai NTT.

Di Jakarta, mereka tak kesulitan dalam hal mencari tempat untuk menginap. Pasalnya, sebuah keluarga Manggarai yang menetap  di Jakarta dengan senang hati  menerima mereka selama mengikuti turnamen.

“Di Jakarta, kami menginap di keluarga Bapak Gabriel Mahal. Kami sebelumnya mengenal beliau  melalui Facebook dan saya meminta bantuan agar kami bisa menginap di rumahnya selama kami berada di Jakarta,” tutur Sardi.

Untungnya, rumah keluarga Gabriel Mahal tempat mereka menginap itu letaknya tak begitu jauh dari venue turnamen. Dengan begitu mereka tak perlu menghabiskan banyak waktu di jalan. Tim itu juga mengaku diterima dengan baik oleh tuan rumah. 

Lewat Kapal Barang, Para Pendekar dari Timur ini Raih 11 Medali
Para pendekar dari timur saat berfoto dengan keluarga Gabriel Mahal. (Foto:Facebook/Heribertus Filipus)

Perjuangan para pendekar muda dari timur Indonesia ini tak sia-sia. Mereka tampil maksimal dengan  meraih 11 medali dalam turnamen itu. ke-11 medali itu disabet antara lain 7 emas,  1 perak  3 perunggu. Medali-medali tersebut mereka raih di nomor kyourug atau tarung (7 putra dan 4 putri) dan satu atlet putri untuk bertanding di nomor jurus atau poomse. 

Gabriel Mahal, salah seorang tokoh masyarakat Manggarai merasa bangga dengan capaian para atlet muda bertalenta ini. Terlebih karena mereka  tak memedulikan semua rintangan yang harus dihadapi untuk unjuk kebolehan di tingkat nasional. 

“Kisah anak-anak Tim Taekwondo ini adalah kisah anak-anak Manggarai, kisah anak-anak NTT, yang jika diberi kesempatan, jika diberi dukungan, bisa meraih sukses yang tak kalah hebatnya dengan anak-anak di kota besar,” katanya.

Sebagai penghargaan atas keberhasilan mereka, Gabriel pun mengontak beberapa tokoh Manggarai Jakarta untuk membantu biaya kepulangan mereka kembali ke Manggarai. Tak butuh lama, belasan tiket pesawat pun terkumpul.

“Tidak sia-sia mereka datang ke Jakarta. Mereka datang, mereka bertarung, mereka menang!” Tandasnya.

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya