GenPI.co 
GenPI.co - Terdapat beberapa alasan kenapa orang yang melakukan perselingkuhan bisa merasa bahagia.
Perselingkuhan sudah ada sejak manusia ada. Pada tahun 1950-an, bila seorang istri menemukan sedikit lipstik merah di kerah baju suaminya, maka dipastikan hubungan suami istri mereka selesai sudah.
Saat ini, di era digital, di mana media sosial dan kehidupan nyata saling terkait satu sama lain, mengetahui pasangan Anda berselingkuh bisa sangat memilukan.
BACA JUGA: Pikiran tentang Perselingkuhan Meningkat pada Tahun Ketujuh Pernikahan
Dilansir dari brightside, Selasa (19/9), para ahli mengalami kesulitan untuk memperkirakan berapa persen dari populasi yang berselingkuh, karena ketidaksetiaan dapat memiliki arti yang berbeda untuk setiap orang.
Esther Perel, seorang psikoterapis terkenal spesialis dalam hal perselingkuhan, membagikan beberapa pernyataan mengapa ada orang yang terlihat bahagia saat melakukan selingkuh.
BACA JUGA: 5 Motif Perselingkuhan yang Membuat Hubungan Asmara Kandas
Menurut Esther Perel, monogami dulunya berarti satu orang untuk seumur hidup. Sekarang, itu berarti satu orang pada satu waktu.
Kita hidup di era di mana kita merasa berhak untuk mengejar keinginan kita. Jika dulu orang bercerai karena mereka tidak bahagia, hari ini, mereka bercerai karena mereka bisa lebih bahagia.
BACA JUGA: 3 Persiapan Melanjutkan Hubungan Setelah Diselingkuhi, Tak Sembarangan!
Di masa lalu, monogami tidak ada hubungannya dengan cinta. Pernikahan hanyalah sebuah transaksi bisnis; hari ini, pernikahan adalah sebuah hubungan romantis, dan perselingkuhan mengancam keamanan emosional kita.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
