Dokter Spesialis Anak Ingatkan Orang Tua Soal Kandungan Gizi MPASI

Dokter Spesialis Anak Ingatkan Orang Tua Soal Kandungan Gizi MPASI - GenPI.co
Ilustrasi ibu memberikan MPASI. Foto: envato elements/yanadjana

GenPI.co - Indonesia saat ini masih belum bisa melepaskan diri dari masalah malnutrisi, seperti stunting, wasting, dan underweight.

Belum selesai dengan ketiga masalah tersebut, anak Indonesia sudah mulai mengalami malnutrisi tipe lain yaitu gizi berlebih atau obesitas.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia tahun 2022, sebanyak 21,6 persen balita atau 1 dari 5 anak mengalami stunting, sementara 7,7 persen balita atau 1 dari 12 anak mengalami wasting.

BACA JUGA:  Tips Meningkatkan Kualitas MPASI untuk Kebutuhan Gizi Anak

Dokter spesialis anak Prof. Dr. Dr. Rini Sekartini, Sp.A(K) mengatakan langkah pencegahan terjadinya kondisi malnutrisi menjadi sangat penting untuk menyelamatkan anak Indonesia.

"Seringkali seorang anak belum akan mengalami kondisi wasting atau stunting pada usia 6 bulan pertama kehidupan karena kebutuhan nutrisi masih mudah dipenuhi dengan pemberian ASI," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (31/10/2023).

BACA JUGA:  Rekomendasi Ahli Gizi Soal Pilihan Bahan Makanan untuk MPASI

Namun, pada usia 6 bulan saat anak mulai dikenalkan dengan MPASI, biasanya kenaikan berat badan dan tinggi badan seorang anak menjadi tidak optimal.

"Sebaiknya sejak pemberian MPASI, ibu sudah mulai mengenalkan anak dengan beraneka ragam makanan dan rasa, karena akan mempengaruhi selera makan anak hingga dewasa nanti," jelasnya.

BACA JUGA:  Batasan Bumbu MPASI untuk Bayi Usia 6 Bulan dan 2 Tahun

Menurut Prof Rini, kandungan gizi MPASI yang baik harus mencukupi zat gizi makro dan mikro. MPASI harus memiliki kandungan karbohidrat, lemak dan protein, terutama protein hewani yang tinggi zat besi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya