Mengenali perilaku ini sebagai sinyal tekanan emosional dapat menjadi panduan untuk pendekatan yang lebih berempati dan suportif.
3. Rollercoaster perilaku
Perkembangan yang sehat memerlukan landasan emosi yang kokoh, namun anak terlantar bisa saja mengalami gejolak emosi.
Kurangnya sumber kasih sayang dan dukungan emosional mungkin tercermin dalam perilaku anak, yang mungkin terombang-ambing antara ekstrem tinggi dan rendah.
BACA JUGA: Mainan Multikultural Dapat Memupuk Inklusivitas dan Empati Anak
Hal ini dapat dikurangi dengan menawarkan stabilitas melalui rutinitas yang dapat diandalkan dan penegasan emosional.
4. Kurangnya keterampilan sosial
Untuk kecerdasan emosional, dunia sosial adalah ruang kelas yang penting.
BACA JUGA: Tips Menumbuhkan Minat Baca pada Anak dan Mengembangkan Literasi Awal
Sebaliknya, anak-anak yang tidak dikasihi mungkin merasa sulit menangani situasi-situasi ini, yang dapat mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan, kesulitan dalam menjalin pertemanan, atau kurangnya rasa percaya diri dalam situasi sosial.
Dengan mengidentifikasi indikator-indikator ini, orang tua dan pengasuh lainnya dapat secara proaktif membantu pengembangan keterampilan sosial anak mereka. (*)
BACA JUGA: Dokter Spesialis Anak Minta Orang Tua Perhatikan Kebutuhan Zat Besi pada Bayi
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News