
Ada kesalahpahaman umum bahwa data digital ada secara halus, terletak di cloud tanpa menempati ruang fisik atau memerlukan energi untuk menyimpannya.
3. Merasa terikat secara emosional dengan file
Penimbun digital lebih cenderung merasakan keterikatan emosional terhadap file yang mereka simpan. Hal ini sangat dapat dimengerti jika mengacu pada foto liburan yang berkesan, tesis akhir kuliah, atau video langkah pertama anak.
Namun bisakah berharap untuk mengabadikan semua momen penting dalam hidup secara digital?
BACA JUGA: Ekon Goes to Campus Ajak Mahasiswa PKN STAN Manfaatkan Potensi Ekonomi Digital
Mempertahankan konten digital yang sekarang hanya memiliki sedikit tujuan atau makna pada akhirnya dapat berdampak buruk.
4. Menyimpan file di berbagai perangkat dan platform
Ciri khas lain dari penimbun digital adalah kecenderungan mereka menyimpan dan berbagi file digital secara berlebihan di berbagai perangkat dan platform.
BACA JUGA: AVSystem Linkyfi Lakukan Langkah Cerdas untuk Dukung Digital Nasional
Kebiasaan ini mungkin melibatkan mengirim email ke diri sendiri dan orang lain untuk mentransfer file sebagai upaya mengamankannya.
Praktek ini menyebabkan duplikasi file digital, menciptakan banyak versi yang disimpan di perangkat pribadi dan layanan penyimpanan cloud.
BACA JUGA: Tekankan Digitalisasi, Prabowo-Gibran Dinilai Sangat Visioner
Pendekatan yang tersebar ini mengakibatkan pengelolaan data yang tidak efisien, duplikasi yang sia-sia, dan peningkatan kerentanan keamanan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News