GenPI.co - Apakah orang tua sering meninggikan suara kepada anak, lalu merasa bersalah setelahnya? Banyak orang tua bergumul dengan tantangan mengelola emosi sambil berusaha mendisiplinkan anak secara efektif.
Berteriak terus-menerus dapat merenggangkan hubungan orang tua-anak dan mempunyai konsekuensi jangka panjang terhadap perkembangan anak.
Dilansir Times of India, ada strategi yang bisa orang tua terapkan untuk memutus siklus teriakan dan menciptakan lingkungan rumah yang lebih damai dan harmonis.
1. Dengarkan anak dengan sungguh-sungguh
BACA JUGA: Idap Kanker Sarkoma, Alice Norin Tidak Bisa Punya Anak Lagi
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi teriakan adalah dengan mendengarkan anak dengan sungguh-sungguh.
Seringkali, orang tua berteriak ketika mereka merasa frustrasi atau tidak didengarkan. Luangkan waktu untuk secara aktif mendengarkan kekhawatiran, pikiran, dan perasaan anak.
BACA JUGA: Tips Mencegah Penyakit Berbahaya pada Anak yang Mendengkur
Dorong komunikasi terbuka dengan menciptakan ruang aman di mana anak merasa nyaman mengekspresikan diri tanpa takut dihakimi.
Ketika anak-anak merasa didengarkan dan dipahami, mereka cenderung mau bekerja sama dan mengikuti instruksi dengan sukarela.
2. Tetapkan ekspektasi sesuai dengan anak
BACA JUGA: Alamak! Dipakai Nanak Nasi hingga Catokan Rambut, KAI Ingatkan Aturan Stop Kontak di Kereta
Penting untuk menetapkan ekspektasi realistis yang selaras dengan usia, temperamen, dan tahap perkembangan anak.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News