Nuansa Dayak di Busana Musim Semi dan Panas 2020

Nuansa Dayak di Busana Musim Semi dan Panas 2020 - GenPI.co
Restu Anggraini menciptakan busana ready to wear dengan motif batang garing khas Dayak, suku asli pulau Kalimantan. (Foto: GenPI.co)

GenPI.co - Kekayaan budaya Indonesia dieksplor dalam 23 District Fashion 2019 yang berlangsung di Bandung, 6 hingga 8 Desember. Salah satunya adalah motif batang garing khas Dayak, suku asli pulau Kalimantan yang diangkat desainer Restu Anggraini.

Ia  berkolaborasi dengan Daliatex, menghasilkan koleksi kain bermotif yang terinspirasi dari corak Dayak. Kain tersebut dirancang untuk busana Ready-to-Wear yang modis.

BACA JUGA: Tropical Vibes, Modernitas Tenun Pringgasela Kreasi Wignyo Rahadi

Delapan model cantik mengenakan koleksinya dengan siluet di bagian pinggang. Aksen klasik seperti lipit, lengan menggembung dan deapery ini mempercantik rancangannya.

Sebagai koleksi muslim, desain busana sengaja dibuat longgar agar pemakainya leluasa dan nyaman. Demi menguatkan filosofi batang garing, dirinya memadukan motif eksotis dengan pemilihan warna alam seperti hijau, coklat, hitam dan biru.

Corak ini sebenarnya tidaklah mudah. Namun dengan tangan handal Restu, maka corak ini bisa menjadi dua motif yaitu cetak dengan detail. Hasilnya, corak ini begitu manis.

BACA JUGA: Di 23 Fashion District, Yufie Kartaatmaja Sajikan Sang Pengelana

Asal usul bayang garing memiliki makna kehidupan manusia dengan alam, Tuhan dan sesama. Keharmonisan hubungan manusia dengan tiga unsur kehidupan tersebut, menjadikan motif batanggaring memiliki berkarakter.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya