Tak Asal! Begini Perawatan Kain Tenun Kata Pakar

Tak Asal! Begini Perawatan Kain Tenun Kata Pakar - GenPI.co
Salah satu tenun tradisional daerah. (Foto: Google Image)

Sebagai salah satu warisan budaya bangsa berupa tekstil tradisional, kain tenun menyimpan nilai dan keunikan tersendiri. Kain tenun dibuat dengan teknik tenun, yakni teknik menggabungkan helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

Untuk mendapatkan tenun yang berkualitas tinggi, para pengrajin menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM) dengan proses pengerjaan yang panjang. Biasanya diperlukan waktu 2 hingga 3 minggu untuk menyelesaikan satu kain berukuran 3 meter. Inilah yang menyebabkan harga tenun tidak murah.

Lantaran mahal, perlakuan khusus juga mutlak perlu. Ini untuk menjaga agar kain tenun tetap awet dan warnanya tidak luntur.

Salah satu perancang mode yang fokus terhadap kain tradisional, Wignyo Rahadi turut memberikan kiat-kiat khusus seputar perawatan kain tenun agar nyaman digunakan baik sebagai kain utuh atau untuk bahan dasar pakaian.

 "Sebetulnya tidak rumit untuk merawat kain tenun, tidak perlu di dry clean atau loundry. Cukup di cuci dengan menggunakan sabun dengan tekstur lembut bukan detergen," ungkap Wignyo beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mempertahankan warna alami pada kain tenun, hindari detergen keras saat mencuci. Cukup menggunakan sabun yang lembut misalnya sabun silky, sabun khusus untuk batik atau lerak.

Pemilik rumah mode ‘Tenun Gaya’ ini menekankan apabila menjemur usahakan jangan langsung terpapar oleh sinar matahari karena warnanya akan cepat pudar. Keringkan di tempat yang teduh serta cukup cahaya dan udara.

"Saat mencuci, kain tak perlu direndam ke dalam air sabun, tapi cukup dicelup-celupkan. Karena kalau tidak tekstur kain akan cepat lusuh dan warnanya hilang," tambahnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya