
Kisah hidup Olive Oatman tergolong tragis. Suatu ketika, perempuan kelahiran Illinois, itu tengah melakukan perjalanan menuju California bersama kedua orang tua, dan 6 saudaranya yang lain. Mereka menumpang grup wagon kelompok jemaat Mormon yang dipimpin oleh seseorang bernama James C Brewster.
Di tengah jalan, mereka dicegat oleh kelompok suku Indian Yavapais yang meminta makanan dan tembakau. Tidak mendapatkan apa yang dimaui, orang Yavapais kemudian membantai kelompok kulit putih dalam iring-iringan karavan itu. Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan nama Oatman Massacre.
Oliver Oatman dengan tato khas suku Mohave pada dagunya. (Foto: Facebook/History Cool Kids)
Seluruh anggota keluarga dibantai kecuali Olive yang kala itu berusia 14 tahun dan adiknya Mary Ann yang berumur 7 tahun. Keduanya lalu dijadikan budak oleh suku itu selama setahun lamanya.
Olive dan adiknya kemudian dijual kepada suku Mohave dan tinggal bersama mereka selama 5 tahun lamanya. Malang bagi Mary Anne, ia menemui ajal kerena kelaparan dalam waktu itu.
BACA JUGA: Gadis-gadis Cantik dengan Senapan Serbu di Punggung
Olive kemudian kembali ke komunitas orang kulit putih sebagai perempuan dewasa, dan segera menjadi sorotan lantaran tato biru pada dagunya itu. kemudian tercatat sebagai perempuan kulit putih Amerika Serikat pertama yang memiliki tato.
Kisah tentang Olive Oatman menjadi viral lantaran ditulis dalam berbagai surat kabar kala itu. ia kemudian menginspirasi beberapa seniman untuk menciptakan puisi, novel, drama, dan bahkan film mengenai perjalanan hidupnya.(*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News